Layanan cloud computing membantu layanan kesehatan mendapatkan lebih banyak sumber daya untuk meningkatkan perawatan pasien. Namun, cloud computing juga membawa tantangan keamanan data kesehatan.
Menurut laporan dari Netwrix dalam “2022 Cloud Security Report,” sebanyak 61% perusahaan kesehatan mengalami serangan siber pada infrastruktur cloud mereka dalam setahun terakhir, dengan 86% dari serangan tersebut menyebabkan kerugian finansial atau kerusakan signifikan. Hal ini menyoroti betapa rentannya sektor kesehatan terhadap serangan siber, terutama karena tingginya nilai data medis yang disimpan dan diolah dalam sistem cloud.
Organisasi kesehatan dan penyedia teknologi harus melindungi data pasien dan memastikan komunikasi pribadi tetap aman dalam transaksi berbasis cloud.
Dalam artikel ini akan dibahas bagaimana penyedia layanan cloud computing dan layanan kesehatan berupaya menjaga data pasien dengan menggunakan cloud.
Tantangan Keamanan Cloud di Layanan Kesehatan
Meskipun menawarkan manfaat signifikan bagi organisasi kesehatan, platform cloud juga mengekspos entitas ini pada ancaman keamanan dan privasi yang meningkat terkait data yang disimpan. Tantangan tersebut di antaranya:
Pelanggaran Data
Pertumbuhan cepat data kesehatan membuat organisasi rentan terhadap serangan ransomware dan siber canggih. Serangan ini memiliki dampak besar dan biaya tinggi, sehingga menjadi ancaman serius bagi ekosistem kesehatan.
Pelanggaran cloud, terutama melalui phishing dan ransomware, semakin sering terjadi. Pada tahun 2022, 61% responden dari sektor kesehatan mengalami pelanggaran infrastruktur cloud. Banyak pelanggaran terjadi karena karyawan atau kontraktor yang memiliki akses ke data pasien tidak memahami langkah-langkah keamanan cloud dengan baik. Selain itu, transisi ke layanan cloud dapat menimbulkan kerentanan baru yang dimanfaatkan oleh penjahat siber seiring dengan adopsi solusi penyimpanan yang lebih kompleks oleh rumah sakit.
Akses Tidak Sah
Akses tidak sah merujuk pada penggunaan sumber daya cloud, data, atau layanan tanpa izin yang seharusnya. Penyerang jahat dapat mengeksploitasi sumber daya berbasis cloud dengan memanfaatkan beberapa kelemahan, seperti akses yang terlalu permisif, port yang tidak terbatas, dan kegagalan dalam manajemen data rahasia. Misalnya, kata sandi yang tidak terlindungi dengan baik, kunci enkripsi yang tidak aman, kunci API, dan kredensial admin yang tidak dikelola dengan benar.
Baik pasien maupun penyedia layanan kesehatan sangat khawatir tentang akses tidak sah ke data medis sensitif. Keamanan yang lalai dapat mengakibatkan kompromi terhadap kerahasiaan dan privasi data, yang merupakan kekhawatiran utama dalam layanan kesehatan. Data medis yang bocor tidak hanya dapat merusak reputasi organisasi, tetapi juga dapat digunakan untuk kejahatan lain seperti pencurian identitas.
Menurut laporan terbaru dari Cloud Security Spotlight, 53% organisasi kesehatan yang disurvei mengidentifikasi akses tidak sah melalui penyalahgunaan kredensial karyawan dan kontrol akses yang tidak tepat sebagai ancaman terbesar terhadap keamanan cloud. Hal ini menimbulkan risiko yang lebih besar, terutama mengingat 96% dari organisasi yang disurvei memiliki sebagian atau seluruh aplikasinya di cloud, yang berpotensi mengekspos sejumlah besar data.
Selain itu, dengan semakin banyaknya aplikasi dan data yang dipindahkan ke cloud, kompleksitas manajemen keamanan meningkat. Organisasi harus memastikan bahwa setiap titik akses dijaga ketat dan bahwa hanya individu yang berwenang yang memiliki akses ke data sensitif. Implementasi kontrol akses yang ketat dan pelatihan berkelanjutan bagi karyawan tentang praktik keamanan yang baik adalah langkah-langkah penting untuk mengurangi risiko akses tidak sah.
Tantangan Regulasi dan Kepatuhan
Mematuhi peraturan kesehatan menghadirkan tantangan tambahan bagi penyedia layanan kesehatan. Mereka harus mematuhi berbagai peraturan privasi dan keamanan data, sambil juga mempertimbangkan persyaratan khusus dari setiap negara untuk penyimpanan dan penanganan data pasien. Selain itu, mengelola data di berbagai yurisdiksi, terutama ketika menggunakan layanan cloud publik, juga menambah kompleksitas karena distribusi geografis pusat data dan kerangka hukum regional yang berbeda yang harus dipatuhi.
Namun, proses verifikasi yang “rumit” ini memastikan bahwa organisasi kesehatan berkomitmen untuk memilih solusi cloud yang sesuai dengan peraturan. Untuk melakukannya, perencanaan yang cermat, konsultasi hukum, dan pemantauan terus-menerus adalah langkah-langkah yang paling penting.
Kiat untuk Menjaga Keamanan Data Pasien dengan Cloud
Keamanan cloud dalam layanan kesehatan melibatkan perlindungan data, aplikasi, dan layanan yang dihosting di cloud dari ancaman siber. Mengingat sifat sensitif dari data kesehatan, keamanan cloud yang kuat sangat penting. Berikut ini adalah beberapa langkah penting dalam memastikan keamanan cloud dalam layanan kesehatan:
Enkripsi Data
Enkripsi adalah proses mengubah data menjadi kode untuk mencegah akses tidak sah. Data harus dienkripsi baik saat disimpan (data at rest) maupun saat ditransmisikan (data in transit). Dengan demikian, meskipun data dicegat oleh pihak yang tidak berwenang, mereka tidak dapat membacanya tanpa kunci enkripsi yang tepat.
Kontrol Akses
Kontrol akses yang ketat diperlukan untuk memastikan hanya personel yang berwenang yang dapat mengakses data sensitif. Ini bisa dilakukan dengan:
- Autentikasi Multi-Faktor (MFA): Pengguna harus memberikan lebih dari satu bentuk verifikasi untuk mengakses data.
- Kontrol Akses Berbasis Peran (RBAC): Hak akses ditentukan berdasarkan peran dan tanggung jawab individu dalam organisasi.
Kepatuhan Terhadap Regulasi
Organisasi layanan kesehatan di Indonesia harus mematuhi berbagai peraturan yang berlaku untuk melindungi data pasien. Peraturan terkait termasuk Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan Peraturan Menteri Kesehatan No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis. Kepatuhan terhadap peraturan ini memastikan bahwa data pasien dilindungi sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hal ini menjaga kerahasiaan, integritas, dan keamanan informasi kesehatan. Dengan demikian, organisasi kesehatan dapat menjamin bahwa informasi pasien tetap aman dan terlindungi sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Cadangan Data dan Pemulihan Bencana
Cadangan data secara reguler sangat penting untuk memastikan data pasien dapat dipulihkan jika terjadi kehilangan data atau serangan siber. Selain itu, memiliki rencana pemulihan bencana yang komprehensif membantu organisasi memulihkan operasi normal secepat mungkin setelah insiden keamanan.
Sistem Deteksi dan Respons Ancaman
Menggunakan sistem deteksi ancaman canggih dapat membantu memantau aktivitas mencurigakan dalam jaringan dan sistem cloud. Jika terdeteksi aktivitas yang mencurigakan, rencana respons harus segera diimplementasikan untuk menangani pelanggaran keamanan dan meminimalkan kerusakan.
Pelatihan dan Kesadaran Staf
Pelatihan dan kesadaran staf sangat penting dalam menjaga keamanan cloud. Semua personel harus mengetahui praktik terbaik dalam keamanan data dan potensi risiko yang ada. Program pelatihan berkelanjutan harus diadakan untuk memastikan staf selalu diperbarui dengan ancaman terbaru dan cara mengatasinya.
Kepatuhan Vendor dan Mitra
Vendor dan mitra pihak ketiga yang bekerja dengan organisasi layanan kesehatan juga harus mematuhi standar keamanan yang ditetapkan. Ini memastikan bahwa setiap entitas yang memiliki akses ke data pasien memegang tanggung jawab yang sama dalam melindungi data tersebut. BitHealth adalah mitra terpercaya yang memahami pentingnya keamanan data dan kepatuhan terhadap regulasi. BitHealth berkomitmen untuk menyediakan solusi teknologi kesehatan yang aman dan andal, membantu rumah sakit dan organisasi kesehatan menjaga integritas dan kerahasiaan data pasien mereka. Dengan BitHealth, Anda dapat yakin bahwa data pasien Anda dilindungi oleh standar keamanan tertinggi.
Audit dan Penilaian Keamanan
Audit dan penilaian keamanan reguler membantu mengidentifikasi kerentanan dalam sistem dan memastikan bahwa semua kebijakan keamanan dipatuhi. Melalui audit, organisasi dapat mengevaluasi efektivitas langkah-langkah keamanan yang ada dan melakukan perbaikan yang diperlukan.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, organisasi layanan kesehatan dapat secara efektif melindungi data pasien yang sensitif. Langkah-langkah ini memastikan kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan layanan kesehatan berbasis cloud. Selain melindungi data dari ancaman siber, langkah-langkah ini juga meningkatkan kepercayaan pasien terhadap sistem layanan kesehatan yang mereka gunakan. Dengan keamanan yang kuat, pasien merasa lebih aman dan percaya pada kemampuan penyedia layanan kesehatan untuk menjaga data mereka tetap aman.
BitHealth berkomitmen untuk menjaga data pasien dan data rumah sakit Anda dengan menggunakan teknologi cloud yang aman dan andal. Kami memahami betapa pentingnya keamanan dan kerahasiaan informasi dalam layanan kesehatan, dan kami siap membantu Anda menghadapi tantangan keamanan cloud dengan solusi yang terintegrasi dan sesuai dengan standar terbaik.
Dengan BitHealth, Anda dapat percayakan bahwa data pasien dan data rumah sakit Anda terlindungi dari ancaman siber. Kami menerapkan langkah-langkah keamanan yang ketat, termasuk enkripsi data, kontrol akses yang kuat, dan pemantauan ancaman yang canggih, untuk memastikan bahwa informasi sensitif Anda tetap aman dan terjaga.
Jangan biarkan ancaman keamanan menghambat operasi rumah sakit Anda. Hubungi BitHealth hari ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana solusi cloud kami dapat membantu menjaga keamanan data pasien dan meningkatkan efisiensi layanan kesehatan Anda. Hubungi kami sekarang untuk penggunaan cloud yang aman di rumah sakit Anda!