Menghadapi berbagai kompleksitas dalam sistem pelayanan kesehatan, terdapat sejumlah permasalahan yang perlu diperhatikan dengan serius. Sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, pemerintah menyoroti beragam masalah yang dihadapi dalam sektor ini.
Dalam konteks ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengidentifikasi sejumlah tantangan utama yang perlu ditangani dalam penyelenggaraan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Permasalahan ini berkisar pada kurangnya efisiensi dalam penyelenggaraan layanan kesehatan, serta minimnya integrasi data dan sistem yang memadai.
Tantangan dalam layanan kesehatan muncul karena kebijakan kesehatan yang belum sepenuhnya. Terutama tantangan yang didasarkan pada data komprehensif dan pelayanan kesehatan yang belum optimal dalam efisiensi.
Presiden Joko Widodo menyoroti pentingnya integrasi data dan penyederhanaan sistem pelayanan kesehatan dalam dokumen cetak biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024. Beliau menekankan bahwa untuk mencapai visi Indonesia Sehat, langkah-langkah tersebut harus terus ditingkatkan oleh pemerintah.
Saat ini, Indonesia menghadapi sejumlah masalah dalam sistem pelayanan kesehatan. Meliputi fragmentasi sistem informasi kesehatan, pencatatan data yang tidak lengkap, dan kurangnya standarisasi dalam pengelolaan data kesehatan. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam pertukaran data yang efisien antarpenyedia layanan kesehatan dan sulitnya penyusunan kebijakan berbasis bukti.
Masalah sistem pelayanan kesehatan di Indonesia
Lantas, apa saja masalah-masalah dalam sistem pelayanan kesehatan yang saat ini sedang Indonesia hadapi? Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Layanan primer dan sekunder
Layanan kesehatan primer dan sekunder menjadi tulang punggung dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Meskipun teknologi informasi telah digunakan luas dalam bidang kesehatan, baik untuk perencanaan dan penyediaan data kesehatan. Beragamnya aplikasi dan sistem informasi yang dikembangkan oleh pemerintah dan swasta telah menimbulkan tiga masalah utama.
Pertama, terjadi fragmentasi sistem informasi kesehatan, menghambat pertukaran data yang mudah dan real-time antara layanan kesehatan. Kedua, pencatatan data yang tidak lengkap dan inkonsisten menyulitkan penyusunan kebijakan yang didasarkan pada bukti. Ketiga, kurangnya standarisasi dan integrasi data membuat interoperabilitas data kesehatan sulit diwujudkan sesuai prinsip continuum of care dari WHO. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengatasi tantangan ini guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.
2. Layanan farmasi dan alat kesehatan (farmalkes)
Pada masa pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia pada Maret 2020. Sektor farmasi dan alat kesehatan menjadi pusat perhatian karena meningkatnya permintaan akan farmasi dan alat kesehatan. Rantai pasok pelayanan kesehatan menjadi terfokus karena sejumlah fasilitas kesehatan mengalami kesulitan operasional yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Masalah dalam sektor ini terbagi menjadi empat poin utama. Pertama, tidak adanya standarisasi dalam kode perusahaan, produk, dan bahan baku menjadi akar permasalahan dalam membangun platform terintegrasi. Kedua, data stok obat, alat kesehatan, dan perbekalan kesehatan rumah tangga disimpan secara terpisah di berbagai instansi. Mulai dari produsen hingga distributor dan fasilitas pelayanan kesehatan.
Ketiga, akurasi pemetaan antara pasokan dan permintaan rendah. Berdampak pada tingginya biaya kesempatan dari kehabisan stok, serta masalah peredaran obat dan vaksin ilegal yang membahayakan masyarakat. Keempat, proses perizinan dan pemantauan kepatuhan yang memakan waktu dan berulang. Memaksa pelaku industri farmasi dan alat kesehatan untuk melakukan registrasi dan pelaporan berulang kepada berbagai pihak, meskipun substansi laporannya sama.
3. Pelayanan ketahanan kesehatan
Menurut World Health Organization (WHO), ketahanan kesehatan memegang peranan penting bagi stabilitas suatu negara. Konsep ini, dikenal juga sebagai keamanan kesehatan publik global.
Tanggung jawab dalam menjaga ketahanan kesehatan tidak hanya terletak pada pemerintah. Namun juga melibatkan partisipasi semua pihak, termasuk masyarakat, swasta, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, profesi kesehatan, komunitas, relawan, keluarga, dan individu. Meskipun demikian, di Indonesia, masih terdapat beberapa masalah utama terkait ketahanan kesehatan yang belum terselesaikan.
Salah satunya adalah kurangnya sistem informasi yang real-time dan terintegrasi. Sehingga potensi risiko penyakit di berbagai daerah belum terpantau dengan baik. Kemudian, kemampuan dalam mendeteksi dan merespons keadaan gawat darurat kesehatan masih belum optimal.
Pemantauan kesiapan fasilitas sistem pelayanan kesehatan, laboratorium, sumber daya manusia kesehatan, alat kesehatan, dan obat juga masih belum terorganisir dengan baik. Terakhir, sumber edukasi kesehatan yang dapat dipercaya juga masih sulit diakses oleh masyarakat secara luas. Hal-hal ini menjadi tantangan yang perlu diatasi untuk meningkatkan ketahanan kesehatan Indonesia secara keseluruhan.
4. Manajemen sumber daya manusia kesehatan
Sumber daya manusia kesehatan (SDMK) menjadi kunci dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Namun, kendala terjadi dalam pemenuhan data SDMK yang akurat dan terintegrasi. Standarisasi pendataan yang kurang, serta minimnya informasi mengenai lokasi dan kesiapan SDMK, menjadi tantangan dalam mengelola tenaga kesehatan secara efektif.
5. Pelayanan pembiayaan kesehatan
Pembiayaan kesehatan merupakan elemen penting dalam mendukung seluruh kegiatan kesehatan nasional. Namun, kurangnya data informasi pengeluaran yang rinci, serta minimnya analisis yang komprehensif, menjadi hambatan dalam pengambilan keputusan yang tepat terkait pembiayaan kesehatan.
6. Manajemen internal kesehatan
Pengembangan sistem manajemen internal yang efektif menjadi kunci dalam meningkatkan efisiensi layanan kesehatan. Namun, masih ada tantangan dalam mengintegrasikan berbagai aplikasi yang ada menjadi satu kesatuan, serta minimnya standarisasi dalam pengisian data.
7. Layanan bioteknologi
Perkembangan bioteknologi di Indonesia masih menghadapi berbagai kendala, terutama terkait minimnya dana penelitian dan kurangnya sumber daya manusia dan fasilitas yang memadai. Hal ini menghambat laju inovasi di sektor ini, sehingga pembangunan dalam bidang bioteknologi menjadi terhambat.
Sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia, BitHealth hadir sebagai penyedia solusi teknologi kesehatan digital. Dengan visi menjadi penyedia layanan digital terbesar di Indonesia, BitHealth berkomitmen untuk menciptakan inovasi dan transformasi dalam industri kesehatan. Melalui solusi digitalnya, BitHealth bertujuan untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi dalam industri kesehatan. Sehingga pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat diakses oleh seluruh masyarakat.